Pentingnya Keluarga Dalam Islam

Urgensi Keluarga Dalam Perspektif Islam

LIPUTANPRESS.com – Keluarga (أسرة:family) secara bahasa berarti kelompok atau golongan. Sedangkan dalam khazanah Islam keluarga diartikan sebagai sebuah komunitas yang terdiri dari ayah (أَبٌ), ibu (أُمٌّ), kakek (جَدٌّ), nenek (جَدَّةٌ), anak laki-laki (إِبْنٌ), anak perempuan (بِنْتٌ), cucu laki-laki (حَفِيْدٌ), (cucu perempuan (حَفِيْدَةٌ).

Bacaan Lainnya

Dalam membangun sebuah masyarakat terdapat pilar dasar yang disebut dengan keluarga. Keluarga merupakan jantung kehidupan masyarakat karena keluarga mempunyai pengaruh besar dalam membagun sebuah karakter. Hal ini disinyalir oleh al-Qur’an yang berbunyi:

ذُرِّيَّةً ۢ بَعْضُهَا مِنْۢ بَعْضٍۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌۚ

Artinya: “(Sebagai) satu keturunan yang sebagiannya (mawarisi karakter) dari yang lain. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. Ali Imron: 34)

Dalil al-Qur’an diatas, senada dengan apa yang disampaikan oleh Rasulullah ﷺ yang berbunyi:

قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلىَّ اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : كُلُّ مَوْلُودٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

Artinya: Rasulullah ﷺ bersabdah: Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Kemudian kedua orang tuanyalah yang menjadikannya dia orang Yahudi, orang Nasrani dan orang Majusi”. (HR. Muslim 2658)

Berdasarkan dalil-dalil diatas, dapat disimpulkan bahwa semua manusia dilahirkan dalam kondisi memiliki intuisi baik, tidak membawa cacat. Ibarat binatang yang melahirkan anaknya tanpa cacat, kemudia anak binatang tadi telinganya menjadi sobek akibat lingkungan. Nah, hal ini juga berlaku bagi manusia yang kehidupanya dipengaruhi oleh orang-orang di sekitarnya.

Ketika orang-orang disekitarnya atau keluarganya itu baik maka individu akan menjadi baik dan begitu juga masyarkatanya pun ikut menjadi baik. Jadi, Islam merupakan agama yang memiliki peranan yang sangat besar hingga masalah keluarga itu memiliki porsi besar untuk di bahasa.

Baca Juga: Kumpulan Teta Teki Nahwu Shorof Beserta Penjelasannya

Salah satu bukti besar bahwa agama Islam sangat memperhatikan urusan keluarga ialah ia menerapkan aturan-aturan untuk membanguan dan menertibkan urusan keluarga. Misalnya anjuran untuk menikah, hal ini dilakukan untuk menguatkan pondasi rumah tangga sebab tidak ada ikatan keluarga tanpa pernikahan. Setiap hubungan seksual yang dilakukan oleh orang laki-laki dan perempuan yang tidak di dasari pernikahan itu dinamakan zina.

Agama Islam mengisyaratkan pernikahan maka sebaliknya pula ada larangan melalukan zina. Hal ini sesuai dengan firman Allah yang berbunyi:

وَلَا تَقْرَبُوْا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا

Artinya: “Dan janganlah engkau mendekati zina, karena sesungguhnnya (zina) itu merupakan perbuatan yang keji dan jalan yang buruk.” (Qs. Al-Isra’:32).

Selain itu, Islam juga mengatur tentang urusan hak dan kewajiban suami istri agar tercipta ketertiban di dalamnya. Dari hukum-hukum dan syari’at ini menunjukkan bahwa Islam sangatlah intensif dalam memperhatikan urusan keluarga.

Demikianlah penjelasan tentang pentingnya keluarga dalam Islam. Semoga bermanfaat! Wallahu a’lam.

Pos terkait